Mengenal Profesor Sri Minarti, Guru Besar Pertama Prodi PAI dan Unugiri

pai.unugiri.ac.id, BOJONEGORO-Civitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri –wabil khusus Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah patut berbangga. Pasalnya, salah satu dosen yang dimiliki telah mencapai gelar tertinggi sebagai Profesor.

Prof. Dr. Hj. Sri Minarti, M.Pd.I., itulah gelar lengkap yang diperoleh Ibu Prof. Minarti, panggilan akrab pemilik nama langkap Sri Minarti. Lalu, bagaimana lika-liku perjalanan beliau memperoleh gelar Profesor di bidang ilmu Manajemen Pendidikan Islam? Tim Jurnalis Prodi PAI, secara eksklusif menyuguhkan untuk Anda.

Saat diwawancarai, Prof. Minarti, menceritakan perihal karir dimulai dengan menyelesaikan jenjang Sarjana (S1) tahun 1993; Magister (S2) tahun 2004; dan Doktor (S3) tahun 2014. Setelah melalui proses yang ditempuh –sebagai Dosen PAI dan Direktur Pascasarjana Unugiri, beliau memerlukan waktu lebih dari 30 tahun hingga akhirnya mendapatkan gelar Profesor pada 1 Juni 2024, dengan persiapan ajuan SK selama dua tahun.

“Persiapan pengajuan SK, saya lakukan dalam kurun waktu dua tahun,” ungkapnya.

Atas keberhasilan tersebut, Prof. Minarti mengungkapkan, bila kunci sukses yang diraih adalah pentingnya melakukan manajemen diri. Baik dalam kehidupan profesional –sebagai dosen, maupun dalam kehidupan pribadi.

BACA JUGA: Siti Sofiyatun, Mahasiswi Prodi PAI Raih Penelitian Skripsi Terbaik

Kala berada di kampus, Prof. Minarti memiliki semboyan, pekerjaan yang ada kudu diselesaikan secara profesional. Adapun setelah di rumah, beliau fokus berperan sebagai istri dan ibu. Karena bagi beliau, hal ini dapat menciptakan hubungan yang sehat dalam berkeluarga maupun pekerjaan.

Kemudian dalam hal menjalankan Tri Dharma PT, Prof. Minarti selalu berusaha memberikan yang terbaik pada setiap materi perkuliahan yang diampunya. Bahkan disetiap semester, setidaknya dua penelitian dilaksanakan dan terpublish.

“Setiap semester, dua penelitian saya lakukan dan publish,” imbuhnya.

Sementara dibidang pengabdian kepada masyarakat, Prof. Minarti juga melakukan hal yang sama. Utamanya, melakukan pendampingan kepada masyarakat di daerah pinggiran, guna memperdalam pemahaman tentang agama. Itu karena, cita-cita beliau ingin memberantas buta huruf dikalangan tersebut.

Penemuan

Salah satu penemuan penting Prof. Minarti yang berjudul, “Manajemen Diri Berbasis Nilai-Nilai Al-Fatihah” berasal dari karya tulis Disertasi. Penelitian tersebut beliau lakukan hampir dua tahun dengan fokus pada guru-guru di Kabupaten Bojonegoro.

Sedikit cerita –temuan tersebut, bermula dari program Jalan Sukses Al-Fatihah (JSK) tahun 2010 yang dikembangkan oleh Bupati Bojonegoro –saat itu Pak Yoto, yang kala mengikuti kegiatan tersebut, beliau menganalisis adanya ketidak efektifan guru-guru PAI di Bojonegoro terhadap manajemen waktu. Yang itu menurut beliau, berdampak pada kualitas pembelajaran yang dilakukan.

Program tersebut, tutur Prof. Minarti, menjadi dasar pengamatannya terhadap manajemen diri dan bagaimana nilai-nilai Al-Fatihah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Apalagi menurut beliau, manajemen diri tidak harus berdasarkan teori Barat yang cenderung keras. Tetapi, dapat diintegrasikan dengan kasih sayang pada diri sendiri sesuai dengan ajaran Islam.

Alhamdulillah, saya berhasil mengembangkan teori manajemen diri Islami yang berbasis pada surat Al-Fatihah,” paparnya.

BACA JUGA: Mengenal Moh. Saleh Sarloy, Mahasiswa Unugiri Asal Maluku Penghafal Qur’an yang Pilih Prodi PAI

Terhadap gelar guru besar yang diraih, Prof. Minarti berharap tidak menjadi pembeda kepada sesama. Bahkan beliau sempat membocorkan, bila keberhasilan yang kini diraih, tidak lepas dari kebiasaan produktif yang sudah lama tertanam mulai dari jenjang Sarjana. Yakni, membentuk karakter disiplin, tepat waktu, yang menurut beliau, harus dimulai dari diri sendiri.

“Disiplin, tepat waktu, harus kita mulai dari sendiri,” tegasnya.

Terhadap Mahasiswa PAI Unugiri, Prof. Minarti, berpesan agar mereka mulai mempersiapkan diri. Bagi beliau, hasil yang terbaik itu dimulai dari persiapan yang matang dan tidak nyantai-nyantai.

“Mahasiswa PAI Unugiri jangan nyantai-nyantai. Ayo mulai persiapkan diri dari sekarang, hasil terbaik itu karena persiapan yang matang,” pesannya.

Reporter: Putri Eka NS & Putri Dharma Y
Layout Foto: A Wahid
Editor: Usman Roin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *