
Mahasiswa PAI Juara I Silat Ajang IKS Cup Jateng
04/07/2025Oleh: Su’udin Aziz (Kaprodi PAI Fakultas Tarbiyah Unugiri)
Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di Perguruan Tinggi (PT), merupakan momen penting yang harus selalu diperhatikan oleh beberapa pihak –sebuah PT, terlebih Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Berbeda dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang secara pendanaan dapat kucuran dari pemerintah, mayoritas PTS pendanaannya bersumber dari mahasiswa.
Ketika jurusan atau Program Studi (PS) atau PT akan mengajukan akreditasi, PMB ini juga menjadi salah satu standar yang harus terpenuhi, tepatnya di standar 3, kemahasiswaan.
Pada standar tersebut ditanyakan banyak hal, mulai aturan sistem penerimaan mahasiswa –baik dalam dan luar negeri, kesesuaian jurusan, aturan pelayanan mahasiswa; mulai pelayanan pendampingan akademik, pendampingan karir, layanan beasiswa dan sebagainya.
Biasanya, PT membuat tim atau satuan tugas khusus yang mengurusi PMB ini.
Ada beraneka ragam aturan dan regulasi yang memayungi langkah tim PMB ini dalam mencari mahasiswa. Meski demikian, sebenarnya PMB –pada PTS, itu tidak hanya tugas tim PMB. Namun juga tanggungjawab semuanya, mulai dari pejabat struktural di PT, dosen, maupun tendik.
Mengapa demikian? Itu karena, honorarium dosen, tendik dan biaya operasional PTS itu diambil dari hasil pengelolaan dana yang berasal dari pembayaran SPP atau Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa.
PMB di Bojonegoro
Beberapa waktu lalu, media online bojonegororaya.com ber-tagline Lembaga Riset dan Media, merilis sebuah buku panduan memilih kampus di Bojonegoro. Judul buku itu “Usai Sekolah, Ayo Kuliah”.
Di bagian atas, ada logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab), GeoPark National, dan Medhayoh Bojonegoro, menandakan buku ini merupakan buku resmi dari Pemkab yang berisi panduan memilih PT di Kabupaten Bojonegoro untuk warga Bojonegoro lulusan SMK/MA/SMK sederajat.
Buku itu juga ber-cover Bupati dan wakil Bupati, kemudian ada kata pengantar dari Kepala Cabang Dinas Pedidikan Jawa Timur Wilayah Bojonegoro-Tuban.
Lebih dari 10 PT yang termuat di buku tersebut semuanya berstatus swasta. Di Kabupaten yang kaya akan sumber minyak ini memang tidak terdapat PT yang statusnya negeri.
Dari semua PTS dengan puluhan program studi/jurusan itu, hanya Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Unugiri-lah satu-satunya yang terakrditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK).
Salah satu kebijakan Pemkab dalam mendukung program ini adalah dengan memberikan beasiswa kuliah. Kebijakan beasiswa 1 desa 1 sarjana dia era bupati sebelumnya, sudah ditambah menjadi 1 desa 10 sarjana.
Bupati saat ini tinggal meneruskan kebijakan bupati sebelumnya ini, syukur-syukur jika menambah kuota atau besarannya.
Alangkah baiknya, jika harapan di atas terwujud dan disambut baik oleh semua PTS yang ada di Bojonegoro. Kemudian semua PTS membuat tim menggunakan kuota beasiswa itu untuk promosi PMB PT-nya masing-masing.
Semua PTS juga harus merivitalisasi tim PMB-nya kembali mengingatkan bahwa PMB ini adalah tugas bersama. Tidak hanya tim, tapi juga pimpinan PT, dosen, dan Tenaga Kependidikan (Tendik) mengingat bahwa pemasukan utama pada PTS bersumber dari mahasiswa.
Editor: UR