Site icon Pendidikan Agama Islam

Jauhi Menunda Pekerjaan, Faiq Raih IPK Tertinggi Universitas

TUNJUKKAN PIAGAM-Faiqotul Himmah, Mahasiswi Prodi PAI Fakultas Tarbiyah UNUGIRI, menunjukkan piagam Penghargaan Mahasiswi Berprestasi Kategori IPK Tertinggi 3,94 Tingkat Universitas . (dok. Faiq)

pai.unugiri.ac.id-menjadi mahasiswa berprestasi adalah impian banyak orang. Hanya saja, sedikit yang tahu bagaimana mewujudkannya. Story ini, akan menuturkan kiat praktis ala Faiqotul Himmah, Alumnus Prodi PAI pada Fakultas Tarbiyah, yang pada wisuda, Minggu (5/12/21), menjadi mahasiswi IPK tertinggi 3,94 Universitas Nahdlatul  Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro.

Adalah Faiq, panggilan akrab Faiqotul Himmah. Dara yang baru saja menyandang gelar S.Pd., putri dari Bapak M. Asrory Nadlim dan Ibu Siti Aisyah, berasal dari Desa Temayang Rt 04 Rw 02, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro.

Perihal sukses menjadi mahasiswi berprestasi, gadis penyuka seafood ini ternyata melalui perkuliahan sebagaimana mahasiswa pada umumnya.

“Kulo niku melalui perkuliahan seperti rencang-rencang mahasiswa pada umumnya,” ucap wawancara via WhatsApp.

Secara bertahap, Faiq membocorkan, bahwa kunci suksesnya hingga menyandang cumlaude, karena ia tidak pernah menunda menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan mulai dari awal perkuliahan.

“Prinsipnya, tidak menunda pekerjaan. Jangan menunggu waktu luang, tapi luangkanlah waktu. Jadi, misal sudah dibagi RPS dan kontrak kelas, saya langsung cari tema-tema yang membahas topik materi untuk kemudian segera diselesaikan tugasnya beserta kelompok. Tentunya, semua dikerjakan dengan maksimal dan sebaik mungkin, sebagaimana ketentuan bapak dan ibu dosen pengampu Makul,” paparnya.

Selain tidak menunda-nunda pekerjaan, bagi Faiq, memperhatikan Indeks Prestasi (IP) setiap semester itu juga penting.

“IP tiap semester itu saya pantau untuk dipertahankan. Bahkan, sekuat tenaga, saya usahakan tidak turun dari semester sebelumnya. Meskipun, sesekali sempat turun waktu awal kuliah daring, saya perbaiki untuk semester berikut,” tegasnya.

Akrab dengan Dosen

Dalam wawancara via WhatsApp, Faiq juga tidak menampik, bahwa kunci sukses menyandang gelar IPK tertinggi universitas, tidak terlepas dari keakraban yang dijalin dengan segenap dosen selama menjadi mahasiswa.

“Menjalin keakraban dengan dosen-dosen PAI, bagi saya adalah prinsip agar mudah menyerap ilmunya. Biar ada chemistry mudahnya. Sehingga, dengan saling mengenal, ikatan emosional terbangun dan bagi saya mempermudah menyerap ilmu yang disampaikan,” imbuhnya.

Diakhir wawancara, dara kelahiran Bojonegoro, 21 Februari 1998, ini juga tidak lupa senantiasa berdoa dan meminta restu kepada kedua orang tua dalam aktivitas belajar.

“Selama belajar, bapak dan ibu selalu support penuh ketika saya kuliah. Saya minta restunya, dan sungguh-sungguh berdoa setelah ikhtiar saya lakukan secara maksimal. Itu kunci sukses yang bagi saya mengantarkan pada prestasi indah saat ini,” pungkasnya. (man/din-21)

Exit mobile version