Site icon Pendidikan Agama Islam

Kaprodi PAI: Asistensi Mengajar adalah Ruang Praktik Teori Pedagogik

pai.unugiri.ac.id, BOJONEGOROFakultas Tarbiyah (FT) Unugiri membekali 335 mahasiswa Asistensi Mengajar (AM) Tahun 2026 di Auditorium Hasyim Asy’ari Lt. 3 Gedung Rektorat.

Kegiatan pembekalan ini menjadi persiapan awal sebelum mahasiswa diterjunkan ke sekolah dan madrasah di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan.

Kaprodi PAI Unugiri, Su’udin Aziz, kala diwawancara Jurnalis Prodi menegaskan bahwa AM merupakan “ruang praktik” bagi mahasiswa untuk menerapkan teori-teori pedagogik yang telah dipelajari di bangku kuliah.

“Silakan benar-benar diikuti dengan baik, jadilah pendidik yang tidak hanya bisa mengajar, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain,” pesannya untuk mahasiswa PAI.

Dekan FT Unugiri, Hj. Ulfa, dalam sambutannya menegaskan bahwa program AM bukan sekadar pemenuhan kewajiban akademik mahasiswa, melainkan momentum penting dalam pembentukan jati diri sebagai calon pendidik.

“Asistensi Mengajar adalah ruang belajar nyata bagi mahasiswa untuk menempa diri, baik secara akademik maupun karakter sebagai pendidik,” tegasnya pada Selasa (23/12/25).

Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Keagamaan Unugiri, Nurul Huda, menekankan pentingnya penguatan metode pembelajaran dan karakter pendidik sejak dini.

Ia tidak lupa menyampaikan, bahwa kemampuan mengajar tidak hanya ditentukan oleh praktik microteaching di kampus, tetapi juga oleh kebiasaan mahasiswa dalam mengelola kelas dan membangun relasi dengan peserta didik.

Jadi Inspirasi

Sebagai narasumber, H. Kamid, mengulas tentang Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa mahasiswa AM harus mampu menjadi inspirasi dan model ketertarikan belajar bagi peserta didik.

“Guru itu bukan hanya menyampaikan materi, tetapi menghadirkan cinta dalam proses belajar agar peserta didik merasa nyaman dan tertarik untuk belajar,” ungkap Pendidik dari MAN 4 Bojonegoro.

Terhadap kegiatan pembekalan AM, terdapat respons positif. Raudlatul Badiah, Mahasiswi PAI semester 5, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut membantunya memahami peran guru secara lebih komprehensif.

Ia merasakan pembekalan ini sangat membuka wawasan tentang tanggung jawab dan tantangan pendidik di lapangan.

Hal senada disampaikan oleh M. Chanif Chaniago, yang berharap program AM dapat menjadi sarana menghadirkan inovasi pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

“Integrasi teknologi dalam proses pembelajaran menjadi sangat relevan dengan kebutuhan peserta didik khususnya untuk mata Pelajaran PAI,” katanya.

Reporter: Dwi Kartika Putri
Layout Foto: M. Chanif Chaniago
Editor: Putri Dharma Yanti

Exit mobile version