pai.unugiri.ac.id, BOJONEGORO-Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) resmi menjadi tuan rumah program Student Mobility yang diikuti oleh 25 mahasiswa dari Universiti Islam Selangor (UIS) Malaysia.
Kegiatan internasional ini berlangsung selama sepekan Sabtu-Sabtu (1-8/11/25), dengan tujuan memperkaya pengalaman akademik sekaligus mempererat pertukaran budaya antara kedua institusi.
Para mahasiswa UIS dari Pendidikan Islam dengan Multimedia, Pendidikan Tahfiz Al-Quran dan Al-Qiraat serta TESL dengan Multimedia, antusias sejak pertama kedatangan. Mereka disambut hangat oleh pihak kampus dan mukim di Asrama Al Birru Pertiwi Bojonegoro.
Adaptasi budaya pun menjadi hal menarik bagi para mahasiswa, termasuk perbedaan sapaan khas seperti “Mbak-Mas” di Indonesia, yang setara dengan “Kakak-Abang” di Malaysia.
Akademik
Kegiatan akademik dimulai pada Senin (03/11/25) melalui Opening Ceremony di Smart Class. Setelah itu, mahasiswa UIS mengikuti Student Mobility in Class Activity salah satunya di Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Unugiri.
Interaksi di ruang kuliah memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa UIS mengenai sistem pembelajaran. Mahasiswi Prodi TESL dengan Multimedia UIS Sharifah Nawal ‘Awatif Binti Syed Abdul Rahim, menilai suasana belajar di Unugiri lebih aktif dan bersemangat. Hal itu, sebab kelas di Malaysia hanya diikuti sekitar delapan orang.
“Lebih semangat di sini. Mahasiswanya lebih aktif, apalagi saat kegiatan olahraga,” ujarnya.
BACA JUGA: M. Ainun Najib, Organisatoris yang Jadi Wisudawan Terbaik PAI Unugiri
Sementara itu, Muhammad Adam Irfan Hami atau akrab disapa Abang Adam dari Pendidikan Islam dengan Multimedia UIS, menyoroti kemajuan teknologi pembelajaran di UNUGIRI pesat perkembangannya.
“Di sini kami lihat kebanyakan kelasnya ada smartwatch, sementara kami di UIS menggunakan proyektor,” tuturnya bersemangat.
Adam juga mengaku mendapatkan wawasan baru tentang Jurnalistik, yang belum pernah dipelajari secara mendalam di kampus asalnya. Menurutnya, pembelajarannya sistematis, detail kala dosen menerangkan.
“Kami lihat di sini penjelasan tentang jurnalistik lebih rinci, membantu kami melengkapi materi penulisan ilmiah di UIS,” imbuhnya.
Kesan serupa disampaikan oleh Nurhafizah Binti Mohamed Zamri, mahasiswi UIS yang kagum dengan metode pengajaran dosen Unugiri. Apalagi, dalam salah satu pembelajaran menggunakan personal website sebagai medianya.
“Di sini dosennya menggunakan website secara langsung. Kami tak perlu unduh file apa pun, semuanya direct. Itu hal baru yang kami ketahui,” ujarnya.
Adapun mahasiswi Prodi PAI UNUGIRI Yessi Farisa Desinta, mengatakan sempat canggung ketika satu kelas dengan mahasiswa UIS. Sebab mereka (mahasiswa UIS-red) ternyata kakak tingkatnya. Meski begitu, akhirnya setelah dalam pembelajaran bisa akrab.
“Setelah berbagi pengalaman bersama, kami jadi akrab dan saling terbuka,” ungkapnya.
Ragam Budaya dan Makanan
Selain kegiatan akademik, Student Mobility juga diisi dengan agenda pertukaran budaya. Wan Muhammad Khalis Indra bin Wan Khairuazly dari TESL dengan Multimedia mengaku senang dapat berinteraksi dengan mahasiswa lokal yang dinilainya nyambung dan bersahabat.
BACA JUGA: Mahasiswi PAI Juara Lomba Media Pembelajaran Tingkat Nasional
Sedangkan Amir Bahrin Saifuddin bin Ab Malik dari Pendidikan Islam dengan Multimedia, menilai hubungan antar mahasiswa sangat baik dan mencerminkan semangat ukhuwah Islamiyah.
“Komunikasi kami sangat baik, menampakkan hubungan Islam yang indah. Kami sambut sebagai silaturahim,” tuturnya.
Para peserta juga terkesan dengan budaya dan kearifan lokal Bojonegoro. Khalis mengaku tertarik dengan kepercayaan masyarakat Suku Samin. Sementara Adam mengagumi keajaiban alam Kayangan Api yang apinya tak pernah padam.
Nurhafizah menyoroti keragaman agama dan budaya yang begitu terbuka, sedangkan Nur Shahfiya binti Ali Hassan dari Pendidikan Islam dengan Multimedia UIS memuji kuliner khas Bojonegoro yang kaya rempah.
“Makanan di sini enak, alhamdulillah bisa diterima lidah kami, lebih berasa karena banyak rempahnya,” ujar mahasiswa UIS Khalis, Adam, Nurhafizah dan Shahfiya kala diwawancara berkelompok sambil tertawa.
Reporter: Dwi Kartika Putri
Layout Foto: A. Wahid
Editor: Putri Dharma Yanti

