pai.unugiri.ac.id, BOJONEGORO-Pergantian tahun baru, sering kali identik dengan perayaan meriah, bakar-bakaran, dan kumpul-kumpul bersama teman.
Lalu, bagaimana memaknainya agar tepat dari kacamata akademisi?
Berikut wawancara Jurnalis Prodi PAI Unugiri, Putri Dharma Yanti, dengan Guru Besar Ilmu Manajemen Pendidikan Islam Unugiri Prof. Dr. Hj. Sri Minarti, M.Pd.I., dan Kaprodi PAI Unugiri Dr. Su’udin Aziz, M.Ag.
Kepada Jurnalis Prodi PAI, Prof. Sri Minarti, mengingatkan bahwa momen pergantian tahun seharusnya lebih bermakna. Sebagai seorang akademisi, beliau menekankan pentingnya resolusi untuk meningkatkan kualitas diri dan refleksi atas apa yang telah dicapai sepanjang tahun sebelumnya.
“Pergantian tahun bukan sekadar momen bersenang-senang, melainkan waktu yang tepat untuk merenung dan menyusun rencana agar menjadi pribadi yang lebih baik,” ungkapnya.
Masih menurut Prof. Sri Minarti, mahasiswa sebagai individu terpelajar seharusnya memiliki cara pandang yang berbeda terhadap tahun baru. Bukan hanya soal perayaan, tetapi juga membuat agenda positif seperti muhasabah atau kajian di masjid, mirip dengan tradisi tahun baru Islam. Hal ini dianggap lebih bernilai dan mencerminkan esensi seorang pemuda yang berpendidikan.
Hindari Budaya Negatif
Prof. Sri Minarti, juga menyesalkan kebiasaan sebagian anak muda yang menjadikan malam pergantian tahun sebagai ajang untuk kumpul tanpa arah, bahkan melakukan hal yang tidak bermanfaat. Menurut beliau, kebiasaan itu berpotensi menjadi budaya yang kurang baik jika terus dibiarkan.
“Sebagai pendidik dan orang tua, kita harus waspada. Jangan memberikan fasilitas berlebihan atau kebebasan berkumpul tanpa adanya pengawasan. Lebih baik mengadakan kegiatan di rumah untuk menjalin kebersamaan keluarga,” ujar beliau.
BAJA JUGA: Himpunan Mahasiswa Prodi PAI Unugiri, Gelar Workshop Karya Tulis Ilmiah dan Mendeley
Beliau mengenang masa mudanya, di mana malam pergantian tahun diisi dengan kajian di masjid. Kegiatan itu dianggap lebih positif karena memberi ruang untuk refleksi diri dan muhasabah.
Prof. Sri Minarti, mengajak mahasiswa dalam menyambut tahun baru dengan menetapkan target atau perencanaan yang jelas, serta dibarengi dengan ikhtiar dan usaha nyata. Selain meningkatkan kualitas diri, mahasiswa juga diharapkan mengembangkan kualitas emosional, mental, keterampilan, dan spiritual sebab pergantian tahun menandakan bertambahnya usia maka harus meningkat kematangan diri.
“Pergantian tahun adalah tanda bertambahnya usia. Maka, seharusnya ada kematangan diri yang tercermin dalam sikap dan tindakan kita,” pesan beliau.
Sebagai contoh, Prof. Sri Minarti, selalu melakukan refleksi diri setiap hari. Beliau meyakini bahwa hati yang suci akan selalu menuntun kepada kebenaran dan jalan Allah. Aktivitas seperti tadabur Al-quran, istighfar, membaca shalawat, dan lainnya menjadi rutinitas beliau untuk menjaga kebersihan hati.
Pesan untuk Mahasiswa
Pada kesempatan ini, Prof. Sri Minarti juga menyampaikan harapan khusus untuk mahasiswa Prodi PAI Unugiri. Beliau mengimbau, mahasiswa untuk memulai tahun baru dengan konsensus atau kesepakatan pribadi dalam menjalani hidup yang lebih baik. Fokus utama adalah meningkatkan kualitas diri dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Jangan pedulikan hinaan orang lain. Fokuslah pada pengembangan diri, belajar tanpa henti, dan jadilah insan yang bermanfaat bagi orang lain,” tegas beliau.
Senada dengan Prof. Sri Minarti, Dr. Su’udin Aziz selaku Kaprodi PAI Unugiri menambah bila pergantian tahun harus mengingatkan kita untuk berpindah dari kebiasaan buruk menuju kebiasaan baik, serta mengganti sikap kekanakan dengan sikap dewasa. Sebab, secara usia manusia semakin bertambah.
“Lantaran secara usia, kita juga bertambah. Semoga ‘goals’ yang sudah menjadi list kita segera terwujud dan menjadikan kita lebih baik, baik menurut Tuhan maupun makhuk-Nya. Selamat tahun baru 2025,” ujarnya via WhatsApp.
Reporter: Putri Dharma Yanti
Layout Foto: A. Wahid
Editor: Usman Roin