pai.unugiri.ac.id,BOJONEGORO-Aula Hasyim Asy’ari, Jumat (29/11/24), dipenuhi atmosfer semangat dan harapan. Muhammad Ainun Najib, mahasiswa Prodi PAI, resmi dilantik sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah (BEM FT) Unugiri.
Acara pelantikan yang berlangsung khidmat, menandai babak baru perjalanan organisasi mahasiswa (Ormawa) fakultas, untuk terus melahirkan inovasi dan kolaborasi yang mampu membawa perubahan positif bagi mahasiswa dan FT.
Kala diwawancara Jurnalis Prodi PAI, Najib, mengungkapkan perasaan harunya dilantik bersama Ketua Ormawa lainnya.
“Perasaan saya dipenuhi dengan campuran kebanggaan dan tanggung jawab yang mendalam,” ujar Najib dengan penuh optimis.
Ia menambah, baginya jabatan bukan sekadar prestasi, tetapi juga panggilan untuk menginspirasi dan membawa perubahan positif.
Najib, sapaan akrab Muhammad Ainun Najib, melalui visi besar yang disampaikan ingin menjadikan BEM FT Unugiri sebagai organisasi responsif, solutif, dan inovatif. Di samping itu, ia juga menegaskan arti penting mengintegrasikan nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah dalam setiap kegiatan.
“Kita ingin menciptakan budaya akademik yang kritis dan progresif, yang mampu melahirkan generasi dengan jiwa kepemimpinan yang tangguh,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Najib, mahasiswa yang pernah jadi Ketua UKMP Griya Cendekia tersebut mengungkapkan, bahwa era digital baginya menuntut akselerasi dan keterbukaan. Salah satu langkah strategisnya di BEM FT adalah menjalin kolaborasi dengan berbagai instansi, baik internal maupun eksternal kampus.
“Ini sebagai upaya inklusivitas dalam meningkatkan progresivitas dan kualitas BEM,” katanya.
Tak hanya itu, program berbasis teknologi yang relevan dengan kebutuhan mahasiswa akan menjadi prioritas. Karenanya, BEM yang ia pimpin berkomitmen menghadirkan kegiatan kolaboratif, seperti event budaya dan kompetisi kreatif, yang dibalut dengan nuansa kekinian dan nilai-nilai aswaja.
Terinspirasi Ki Hadjar Dewantara
Perihal kepemimpinan, Najib mengaku terinspirasi oleh tokoh Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, melalui falsafah “Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani” yang jadi pedoman hidupnya. Melalui falsafat tersebut, pemimpin harus mampu memberi teladan, membangun semangat di tengah, dan mendukung dari belakang.
Ki Hadjar Dewantara tidak bagi Najib, tidak hanya menjadi simbol pendidikan, tetapi juga nilai-nilai kemandirian, kebangsaan, dan pengabdian yang ingin ditanamkan dalam kepemimpinannya.
“Pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi membentuk karakter dan moral generasi muda,” tegasnya.
BACA JUGA: M. Ainun Najib, Mahasiswa PAI dan Aktivis Oganisasi Raih Juara I Karya Tulis Ilmiah
Teruntuk mahasiswa Prodi PAI, Najib menyampaikan pesan mendalam untuk semangat mengambil peran di kampus dengan aktif berorganisasi. Baginya, hal itu selain akan membentuk kepemimpinan diri, juga akan melatih kerjasama dengan sesama.
“Jadilah pribadi yang aktif dan berani mengambil peran dalam organisasi kampus seperti BEM. Dengan berkontribusi, kalian tidak hanya mengembangkan skill kepemimpinan dan kerja sama, tetapi juga mewujudkan nilai-nilai Islami dalam kehidupan kampus,” ujarnya.
Najib juga menegaskan, bahwa keberhasilan organisasi adalah hasil dari kerja sama semua pihak. Karenanya ia meminta, menjadi organisatoris diniatkan sebagai ladang amal.
“Mari jadikan organisasi sebagai ladang amal ibadah dan pembelajaran hidup kita,” tambah pemuda yang kini KKN di Simorejo.
Sementara, Kaprodi PAI Unugiri Su’udin Aziz, merasa bangga pada Najib yang telah menjadi Ketua BEM Unugiri. Secara khusus beliau berdoa, untuk kepemimpinannya diberi kemudahan serta bisa mewujudkan visi misi FT dan juga visi keilmuan Prodi PAI.
“Selamat mas Najib,” tuturnya.
Reporter: Putri Dharma Yanti
Layout Foto: A Wahid
Editor: Usman Roin