pai.unugiri.ac.id, BOJONEGORO-Santri PAI, sebutan akrab mahasiswa Prodi PAI Unugiri, ikut hadir pada kegiatan sinau kajian filsafat yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEMKM) Kabinet Bara Brahma, di Aula Hasyim Asy’ari Lt. 3 Gedung Rektorat, Sabtu (25/05/24).
Kajian filsafat bertema, “Be Confidence of Your Strength” tersebut menghadirkan Dr. H. Fahrudin Faiz, M.Ag., yang merupakan dosen UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Fahrudin Faiz, membuka uraiannya perihal tiga aliran filsafat yang digunakan manusia dalam menyikapi hidupnya. Pertama, fatalisme. Yakni, aliran yang berpandangan manusia dalam menjalani hidup dengan pasrah.
Kedua, humanisme. Aliran yang berpandangan bila setiap orang itu memiliki bakat, keunikan, dan keistimewaan yang harus dibangkitkan serta dikembangkan.
Kemudian ketiga, aliran konstruktivisme. Yang mana aliran ini, berpandangan bila menusia hakikatnya bisa menjadi apa saja dengan jalan membentuk dirinya seperti apa yang diinginkan.
Dari adanya ketiga aliran tersebut, beliau menyarankan kepada mahasiswa yang hadir, untuk bisa menempatkan sesuai dengan tempatnya. Hal itu, agar mahasiswa tidak salah dalam menyikapi dan mengambil keputusan menjalani kehidupan.
“Kita hidup ini, harus tepat dalam menyikapinya. Begitu pun dalam diri manusia dalam mencari dan mengembangkan potensi yang ada pada diri seseorang, kadang ada yang harus melalui proses penggalian, pembentukan dan merima saja,” tuturnya.
Kepada mahasiswa yang hadir, Fahrudin Faiz, juga memberikan empat cara membentuk diri. Yakni, dengan cara mencari ilmu atau belajar, berpikir yang jernih, membersihkan dan menata niat serta melakukan orientasi (tujuan) dengan sungguh-sungguh.
BACA JUGA: Dua Putri Unugiri Juara 1 Lomba Puisi Nasional
Salah satu santri PAI, Achmad Ridwan, merasa senang mengikuti kajian filsafat bersama Fahrudin Faiz. Baginya, kajian filsafatnya menyenangkan. Terlebih, karena temanya belajar mengenal potensi yang ada dalam diri, banyak penggambaran-penggambaran yang bisa dipetik dan mudah dipahami.
“Kajian filsafatnya menyenangkan. Apalagi, saya bisa belajar mengenal potensi diri melalui petikan ibrah yang pesan-pesan beliau,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan santriwati PAI, Nurul Akromah, yang antusias mengikuti kajian filsafat. Baginya, diksi beliau kala menjelaskan sangat mudah di fahami dan merasuk ke hati.
“Bagi saya mudah dipahami dan mengena di hati,” ungkapnya.
Kegiatan sinau kajian filsafat tersebut, juga dimeriahkan dengan persembahan tari dari UKM Tantra Sahita Unugiri, dihadapan lebih dari 300 mahasiswa, alumni, serta tamu undangan kampus dalam dan luar Kabupaten Bojonegoro.
Reporter: Putri DY (Jurnalis Prodi PAI)
Layout Foto: A Wahid (Jurnalis Prodi PAI)