
Pastikan Mahasiswa Memiliki Sertifikat Mengajar Al-Qur’an, Prodi PAI Gelar Workshop An-Nahdliyah
May 22, 2025pai.unugiri.ac.id, BOJONEGORO–Mahasiswa Prodi PAI Fakultas Tarbiyah Unugiri selama dua hari Kamis-Jum’at (22-23/05 /25), dibekali secara intensif Metode Pembelajaran Al-Qur’an An-Nahdliyah.
Kegiatan yang diikuti mahasiswa semester 6 menghadirkan para narasumber yang ahli di bidang pembelajaran Al-Qur’an.
Pada hari pertama, workshop difokuskan pada pengajaran Metode An-Nahdliyah, atau sebuah metode pembelajaran Al-Qur’an khas Nahdlatul Ulama.
KH. Ahmad Junaidi membuka sesi dengan menyampaikan materi mengenai Metode An-Nahdliyah jilid 1–3.
Dalam pemaparannya, beliau mengatakan bahwa Metode An-Nahdliyah sangat relevan diterapkan karena disusun berdasarkan kebutuhan pembelajaran Al-Qur’an masyarakat Indonesia.
“Ini sangat relevan, khususnya untuk warga Nahdliyin,” ungkapnya.
Selanjutnya KH. Muhajir Shodiq, membahas jilid 4–6 serta memberikan penjelasan mendalam tentang makharijul huruf wa shifatuha.
Saat memberi paparan, beliau menekankan pentingnya ketelitian dalam melafalkan setiap huruf. Karena, hal itu makna ayat akan berubah.
“Kesalahan dalam makhraj bisa mengubah makna ayat. Maka dari itu, pemahaman tentang makharij sangatlah penting,” ujarnya.
Hari Kedua
KH. Muh Hasan yang menjadi narasumber pertama, menyampaikan materi mengenai pengajaran tartil Al-Qur’an, mencakup metode tartil taghonni, al Mad wa al-Qashr, serta al Waqof wa al Ibtida’. Pada sesi tersebut, beliau menjelaskan konsep maratibul qira’ah yang terdiri atas empat tingkatan. Mulai dari tahqiq, tartil, tadwir, dan hadr.
BACA JUGA: Pastikan Mahasiswa Memiliki Sertifikat Mengajar Al-Qur’an, Prodi PAI Gelar Workshop An-Nahdliyah
Beliau juga menambah, bahwa pemahaman terhadap hukum tajwid harus diiringi dengan kesadaran akan tempat berhenti dalam membaca Al-Qur’an.
“Jangan sampai kita berhenti membaca Al-Qur’an di tempat yang salah. Bacalah sampai pada ‘ain atau satu tema yang utuh,” pesannya kepada para peserta.
Pada sesi berikutnya, KH. Ahmad Junaidi yang menyampaikan materi tentang ghaibul qur’an, yaitu cara membaca Al-Qur’an dengan teknik-teknik khusus seperti imalah, isymam, tashil, naql, dan saktah. Ia menjelaskan bahwa teknik-teknik ini sering digunakan dalam qira’ah sab’ah dan membutuhkan latihan yang konsisten.
Ia mengatakan, “Teknik seperti imalah atau isymam memerlukan kepekaan dalam artikulasi. Ini akan memperkaya kualitas bacaan Al-Qur’an kita,” katanya.
Menyenangkan
Workshop yang berlangsung dua hari, mendapat sambutan hangat dari para peserta. Ariyadhi Sulistyabudi, salah satunya menyampaikan makin tahu mengenai pembelajaran Al-Qur’an yang fun (menyenangkan).
“Dengan metode An-Nahdliyah, saya sadar bahwa pembelajaran Al-Qur’an tidak harus membosankan dan kaku. Justru bisa menjadi pembelajaran yang asyik dan menyenangkan,” tuturnya.
Senada dengan Ariyadhi, Aiz Abidah Ulwiyah, juga mengungkapkan bila wokshop tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya yang juga pengajar TPQ.
“Ini sangat bermanfaat bagi pengajar ngaji seperti saya. Seru, menambah wawasan dan pengetahuan baru,” tuturnya.
Pada sesi penutup, juga dilaksanakan munaqasyah oleh tim tutor Mabin An-Nahdliyah Kabupaten Bojonegoro, untuk menguji pemahaman peserta terhadap materi yang telah diberikan. Kemudian dilanjut pemberian ijazah oleh Gus Fahmi dari Pondok Pesantren Langitan, lalu doa bersama, lantunan sholawat bahriyah kubro, serta foto bersama.
Reporter: Putri Dharma Yanti
Layout Foto: A. Wahid
Editor: Putri Eka NS