
Penerimaan Mahasiswa Baru adalah Tugas Bersama
13/07/2025
Bekerja dengan Rohani
01/08/2025pai.unugiri.ac.id, BOJONEGORO-Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Unugiri patut berbangga. Sebab, tujuh mahasiswa berhasil sabet prestasi bidang olah raga pencak silat pada Kejuaraan Cabang (Kejurcab) Pencak Silat Pagar Nusa Bojonegoro baru-baru ini.
Kompetisi bergengsi pada (11-13/07) tersebut, diadakan di Gedung Graha K. H. Abdullah Ma’sum Jauhari, Kapas, Bojonegoro, dan diikuti oleh lebih dari 300 pesilat dari berbagai penjuru Kabupaten Bojonegoro.
Para mahasiswa Prodi PAI semester 2 dan 4 yang menunjukkan prestasi luar biasa, antara lain:
Ahmad Alfin Khoiruli (Semester 2) Juara 1 Seni Ganda Dewasa Putra; Ahmad Alfan Khoiruli (Semester 2) Juara 1 Seni Ganda Dewasa Putra; Hananda Mubaraka Tamami (Semester 2) Juara 2 Seni Tunggal Dewasa Putra; Ida Ariska (semester 2) Juara 2 Tanding Kelas Under Dewasa Putri; M. Afif Ainul Mubin (Semester 2) Juara 3 Tanding Kelas Under Dewasa Putra; Siti Nur Chamilah (Semester 4) Juara 3 Seni Tunggal Dewasa Putri; dan Yusuf Tegar Pratama (Semester 2) Juara 3 Tanding Kelas B Dewasa Putra.
Proses Menangan
Kala diwawancara via whatsapp oleh Jurnalis PAI, mereka mengungkapkan cerita perjuangan meraih juara dengan kunci utama persiapan yang matang. Tentu dalam proses yang dijalani membutuhkan waktu yang berbeda-beda.
Salah satunya Ida, mengungkapkan bahwa persiapannya tidak hanya hitungan hari, melainkan latihan serius selama dua bulan sebelum pertandingan. Kemudian, masih ditambah latihan rutin minimal dua kali seminggu di UKM PN Unugiri.
Hal yang sama juga dilakukan Yusuf. Ia mengaku, berlatih selama dua minggu. Sementara si kembar Alfin dan Alfan, membutuhkan waktu persiapan yang lebih panjang, sekitar 1-2 bulan. Adapun Chamilah, bahkan berlatih selama 2-3 bulan untuk menyempurnakan jurus tunggalnya.
Teknik Perlombaan
Perihal teknik perlombaan seni, Chamilah, menjelaskan melibatkan peragaan jurus tunggal baku dengan penilaian pada kebenaran teknik, irama gerak, kemantapan, penjiwaan, tenaga, dan stamina dalam durasi 3 menit.
Sementara untuk kategori tanding, Hananda menjelaskan bahwa ada tiga babak, yaitu perempat final, semifinal, dan final dengan sistem dua pesilat diadu dalam kategori seni. Adapun pemenangnya, akan melaju ke babak berikutnya.
Alfan, menambahkan bahwa perlombaan juga telah memanfaatkan teknologi digital untuk menampilkan nilai pertandingan secara langsung.
Perihal teknis lomba, Ida, mengatakan bahwa kejuaraan ini diawali dengan pendaftaran pada 20 Mei-20 Juni 2025, dilanjutkan technical meeting pada 4 Juli 2025, dan diikuti oleh atlet PN dari 28 Kecamatan di Bojonegoro serta UKM pencak silat universitas, dengan total sekitar 370 peserta dari kategori pemasalan dan prestasi.
Sebagian besar dari mereka, juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencak Silat PN Unugiri, yang tentunya menjadi wadah penting untuk mengasah kemampuan dan persiapan mereka.
Pesan Inspiratif
Perasaan campur aduk menyelimuti para juara. Yusuf dan Hananda, mengungkapkan rasa syukur meski sedikit sedih karena hasilnya tidak sesuai harapan. Namun, ia bertekad untuk berusaha lebih baik lagi.
Di sisi lain Alfin, Afif dan Ida mengungkapkan rasa senang, bahagia, dan bersyukur atas pencapaian ini karena telah turut berpartisipasi menjadi mahasiswa berprestasi. Kemudian prestasi yang diperoleh oleh Chamilah, ia menganggap sebagai hasil kerja keras serta dukungan dari pelatih, keluarga, dan teman-teman.
Terhadap prestasi yang diraih, mereka juga menyampaikan pesan-pesan inspiratif untuk Prodi PAI dan seluruh mahasiswa Unugiri. Yusuf, mengajak untuk senantiasa banguun dan menampilkan usaha terbaik.
“Ingatlah, hal-hal hebat tidak datang dari zona nyaman,” ungkapnya.
Sementara Alfan, mengatakan untuk senantiasa meninggikan mentalitas berjuang. Sebab itu bagian dari berproses untuk kemudian mensyukuri terhadap hasil yang didapatkan.
BACA JUGA: Mahasiswa PAI Juara I Silat Ajang IKS Cup Jateng
Hal senada juga disampaikan Nur, dengan mengutip kalimat Bung Karno, “Perjuangan-perjuangan membawa kesulitan-kesulitan, karena perjuangan yang besar tidak hanya menuntut pengalaman tetapi juga menuntut keberanian.” Ia berpesan, agar mahasiswa menjadi diri sendiri dan berani tampil berbeda.
Kemudian Hananda, mengajak kepada mahasiswa untuk lebih semangat kuliah. Ia juga menambah, bila memiliki minat atau bakat dikegiatan atau bidang apa pun, untuk disalurkan dengan ikut UKM. Sebab hal itu bisa menambah pengalaman dan keterampilan diri.
“Jangan menunggu disuruh dan ikut-ikutan, ikuti apa kata hati yang positif,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Afif, agar mahasiswa PAI semangat untuk berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik.
Terhadap mahasiswa PAI yang berprestasi dibidang pencak silat, Kaprodi PAI Su’udin Aziz, meminta untuk terus menambah prestasi yang diraih.
“Ini membanggakan, selamat dan terus menginspirasi,” tuturnya.
Reporter: Dwi Kartika Putri
Layout: A. Wahid
Editor: Putri Eka N. S.