pai.unugiri.ac.id, BOJONEGORO-Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah, antusias menyemarakkan Unugiri Bersholawat yang menghadirkan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf dan Azzahir dari Pekalongan, Sabtu (16/11/24).
Hilda Nur Rohmah, mahasiswi PAI semester tujuh saat hadir di Unugiri Bersholawat mengucapkan syukur dan bangga pada kampus tercinta.
Ia menambah, perjalanan 1 Dekade yang dilalui Unugiri telah menunjukkan progres luar biasa. Karenanya, ia berdoa semoga Unugiri semakin maju dan jaya.
“Ke depan, Unugiri semakin berkembang dan jaya. Amin,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Rizki Dwi Septiani. Bahkan, mahasiswi PAI yang kini semester tujuh tersebut tidak hadir sendiri. Ia bersama rombongan satu kelas (7G) telah mengaveling tempat sejak pukul 17.00 Wib.
Septia, panggilan akrab Rizki Dwi Septiani yang hadir bersama satu kelas, tidak lupa mendoakan untuk kampus Unugiri agar dipermudah meraih cita-cita World Class University (WCU).
“Sukses terus buat Unugiri tercinta, semoga apa yang selalu dicita-citakan (WCU-red) segera terwujud,” ungkapnya sambil menyenandungkan sholawat.
BACA JUGA: Mengenal Profesor Sri Minarti, Guru Besar Pertama Prodi PAI dan Unugiri
Alumni PAI
Selain mahasiswa, alumni PAI angkatan 2023 bernama Muhammad Chayat Mahfudz, juga hadir bersama lintas alumni pada kegiatan Unugiri Bersholawat. Karenanya, ia mengapresiasi luar biasa kegiatan memperingati 1 Dekade Unugiri.
“Kesannya luar biasa. Kita sebagai alumni Unugiri mengapresiasi acara tadi tadi malam. Saya bersama satu angkatan baik dari Fakultas Tarbiyah dan fakultas lain hadir,” terangnya.
Terhadap antusiasme mahasiswa dan alumni PAI yang hadir di Unugiri Bersholawat, Kaprodi PAI Su’udin Aziz menyampaikan senang. Terlebih, banyak santri PAI –sebutan lain mahasiswa PAI, sudah lama menunggu momentum bersholawat dengan idola mereka. Karenya, beliau mengucapkan terima kasih kepada Unugiri.
“Moment bersholawat bareng tokoh idola mereka (Habib Bidin) akhirnya terbayar lunas. Terima kasih Unugiri dan selamat Harlah Ke-10, semoga semakin istikamah menebar manfaat kepada umat,” harapnya.
Anwar Zahid
Kemeriahan Unugiri bersholawat, selain menghadirkan Habib Bidin panggilan akrab Habib Ali Zainal Abidin Assegaf dari Pekalongan, juga mengundang dai kondang K. H. Anwar Zahid dari Bojonegoro.
Saat memberi mauidloh hasanah, Anwar Zahid menyampaikan bila Islam tiba di Indonesia lebih lambat dibandingkan negara-negara lain.
“Islam mulai masuk ke Nusantara pada abad ke-14, khususnya setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit,” ujarnya.
BACA JUGA: Tiga Srikandi PAI Unugiri Juara Lomba Karya Tulis
Meski begitu, beliau menjelaskan bahwa secara individu, ajaran agama Islam sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak abad ke-10.
Lebih detail, beliau menyoroti keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia yang menggunakan pendekatan dakwah penuh hikmah dan kelembutan. Apalagi, pendekatan dengan keteladanan jauh lebih efektif dibandingkan hanya memberikan ceramah.
“Para wali dan ulama menyampaikan ajaran Islam dengan cara santun, melalui nasihat bijak dan teladan yang baik,” jelasnya.
Anwar Zahid juga menjelaskan pentingnya strategi akulturasi budaya yang dilakukan oleh para ulama. Baginya, tradisi lokal yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam digunakan sebagai sarana dakwah untuk menarik hati masyarakat.
“Budaya lokal tidak dihilangkan, tetapi diselaraskan dengan prinsip-prinsip agama Islam,” katanya.
Di akhir tausiyah, Anwar Zahid menegaskan bahwa jihad di era modern bukanlah perang fisik. Melainkan mengerahkan segenak keterampilan (skill) untuk kebaikan dengan memberi teladan nyata dalam keseharian.
“Jihad sekarang adalah bagaimana kita hidup sesuai jalan Allah dengan mengerahkan seluruh kemampuan untuk kebaikan. Dakwah yang efektif adalah dakwah bil hal, memberikan teladan nyata dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Reporter: Putri Eka NS & Putri DY
Foto: UKM Multimedia
Editor: Usman Roin