Sri Minarti, Aktif di Paguyuban Ibu-ibu dan Larut Ngaji Tasawuf Selang Ngampus

Lectur at Home

pai.unugiri.ac.id, BOJONEGORO-Dr. Hj. Sri Minarti, M.Pd.I., Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Unugiri, membagikan cerita menarik kegiatan selama di rumah selang ngampus.

Jurnalis Prodi PAI, Putri Eka NS, melaporkan bila di luar akademik, Sri Minarti juga berperan aktif di paguyuban ibu-ibu Rt. 03 yang beralamat di Jl. Kemuning Nomor 04, Rt. 03 Rw. 06, Dukuh Sambong, Desa Purwosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro.

Dihubungi via telepon, ibu Minarti sapaan akrab Sri Minarti, menceritakan bila selama beberapa tahun ini istikamah mengikuti kajian tasawuf via zoom pukul 16.30 Wib pada Selasa, Kamis, dan Sabtu.

BACA JUGA: Ahmad Manshur, Gembleng Santri Ngaji Kitab serta Ibadah Wajib dan Sunah selesai Ngampus

Lebih lanjut, ibu Minarti menceritakan alasan mengikuti kajian tasawuf untuk belajar mempersiapkan ilmu dari sisi jiwa. Apalagi, kajian tersebut diikuti oleh beberapa tokoh nasional.

“Saya pingin mempersiapkan ilmu dari sisi jiwa mbak, karena kajian tersebut juga di ikuti oleh para doktor, direktur BUMN, bahkan dosen luar negeri,” katanya.

Ibu Minarti menjelaskan, bila pemateri tokoh nasional kajian tasawuf tersebut, salah satunya adalah Prof. Ali Masykur Musa.

“Salah satunya Prof. Ali Masykur Musa mbak,” jelasnya.

Penggerak Ngaji

Selain hal itu, ibu Minarti sebagai penggerak ibu-ibu paguyuban untuk rutin ngaji yasin, disambung dengan motivasi tentang kehidupan dengan bahasa yang sederhana setiap malam Jumat.

BACA JUGA: Selamat, Inkubator Jurnalis Prodi PAI Sudah Terbentuk

Terhadap Santri PAI Unugiri, ibu Minarti tidak lupa menyelipkan kalam hikmah agar mahasiswa tetap belajar, melatih berpikir cerdas setiap saat, serta menjadi orang yang lebih baik.

“Ingat, orang yang sukses adalah orang yang semakin hari semakin lebih baik,” tuturnya.

Kepada santri putri PAI, Ibu Minarti juga memberi wejangan khusus supaya belajar menjadi perempuan yang produktif nan bermanfaat. Karena, kala perempuan punya banyak waktu luang, dia akan dikendalikan oleh perasaannya. Oleh karena itu, paduan akal pikiran dan perasan, lalu ditopang dengan hal yang bermanfaat jauh lebih baik.

“Padukanlah akal fikiran dan perasaan dengan hal-hal yang bermanfaat, itu jauh lebih baik,” pintanya.

Reporter: Putri Eka NS (Jurnalis Prodi PAI)
Layout Foto: A Wahid (Jurnalis Prodi PAI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *